A. Pengertian Studi Kasus
Studi kasus adalah merupakan salah satu jenis strategi dalam penelitian kualitatif. Donald Ary mengatakan dalam bukunya "
Introduction to Research in Education Eight Edition" bahwa
a case study is a qualitative examination of single individual, group, event, or institution. Menurut John W. Creswell : studi kasus merupakan strategi penelitian di mana didalamnya peneliti menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, dan peneliti mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah ditentukan.
Lisa M. Given dalam bukunya "
The Sage Encyclopedia of Qualitative Research Methods" mengungkapkan bahwa
" A case study is a research approach in which one or a few instances of a phenomenon are studied in depth." Penelitian studi kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan secra intensif terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu. Ditinjau dari wilayahnya , maka penelitian kasus hanya meliputi daerah atau subyek yang sangat sempit. Tetapi ditinjau dari sifat penelitian, penelitian kasus hanya meliputi daeu subyek yang sangat sempit. Tetapi ditinjau dari sifat penelitian, penelitian kasus lebih mendalam. Studi kasus pada intinya adalah meneliti kehidupan satu atau beberapa komunitas,organisasi atau perorangan yang dijadikan unit analisis, dengan menggunakan pendekatan kulitatif.
B. Jenis-jenis Studi kasus
a. studi kasus kesejarahan mengenai organisasi, dipusatkan pada perhatian organisasi tertentu dan dalam kurun waktu tertentu, dengan menelusuri perkembangan organisasinya. studi ini sering kurang memungkinkan untuk diselenggarakan, karena sumbernya kurang mencakupi untuk dikerjakan secara minimal.
b. studi kasus observasi, mengutamakan teknik pengumpulan datanya melalui observasi peran serta atau pelibatan (participant observation), sedangkan fokus studinya pada suatu organisasi tertentu. Bagian-bagian organisasi yang menjadi fokus studinya antara lain: (a). Suatu tempat tertentu di dalam sekolah, (b).satu kelompok siswa. (c). kegiatan sekolah.
c. studi kasus sejarah hidup, yang mencoba mewawancarai satu orang dengan maksud mengumpulkan narasi orang pertama dengan kepemilikan sejarah yang khas. Wawancara sejarah hidup biasanya mengungkap konsep karier, pengabdian hidup seseorang, dan lahir hingga sekarang. masa remaja, sekolah. topik persahabatan dan topik tertentu lainnya.
d. studi kasus kemasyarakatan, merupakan studi tentang kemasyarakatan (community study) yang dipustkan pada suatu lingkungan tetangga atau masyarakat sekitar (komunitas), bukannya pada satu organisasi tertentu bagaimana studi kasus organisasi dan studi kasus observasi.
e. studi kasus analisis situasi, jenis studi kasus ini mencoba menganalisis situasi terhadap peristiwa atau kejadian tertentu. Misalnya terjadinya pengeluaran siswa pada sekolah tertentu,maka haruslah dipelajari dari sudut pandang semua pihak yang terkait,mulai dari siswa itu sendiri, teman-temannya, orang tuanya, kepala sekolah, guru dan mungkin tokoh kunci lainnya.
f. Mikroethografi, merupakan jenis studi kasus yang dilakukan pada unit organisasi yang sangat kecil, seperti suatu bagian sebuah ruangan kelas atau suatu kegiatan organisasi yang sangat spesifik pada anak-anak yang sedang belajr menggambar.
C. Proses Penelitian Studi Kasus
1. Menentukan dengan membatasi kasus
Tahapan ini adalah upaya untuk memahami kasus, atau dengan kata lain membangun konsep tentang objek penelitian yang diposisikan sebagai kasus. Dengan mengetahui dan memahami kasus yang akan diteliti, peneliti tidak akan salah atau tersesat didalam menentukan studi kasus penelitiannya. Pada proposal penelitian, bentuknya adalah latar belakang penelitian.
2. Memiliki fenomena tema atau isu penelitian.
Pada tahapan ini, peneliti membangun pertanyaan penelitian berdasarkan konsep kasus yang diketahuinya dan latar belakang keinginannya untuk meneliti. Pertanyaan peneliti dibangun dengan sudah mengandung fenomena, tema atau isu penelitian yang dituju didalam proses pelaksanaan penelitian.
3.Memiliki bentuk-bentuk data yang akan dicari dan dikumpulkan.
Data dan bentuk data dibutuhkan untuk mengembangkan isu didalam penelitian. Penentuan data yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik kasus yang diteliti. Pada umumnya bentuk pengumpulan datanya adalah wawancara baik indivindu maupun kelompok, pengamatan lapangan, peninggalan atau artefak, dokumen.
4. Melakukan kajian triangulasi terhadap kunci-kunci pengamatan lapangan, dan dasar-dasar untuk melakuakan interpretasi terhadap data. Tujuannya adalah agar data yang diperoleh adalah benar, tepat dan akurat.
5. Menentukan interpretasi-interpretasi alternatif untuk diteliti.
Alternatif interpretasi dibutuhkan untuk menentukan interpretasi yang sesuai dengan kondisi dan keadaan kasus yang dimaksud dan tujuan peneliti.
6. Membangun dan menentukan hal-hal penting dan melakukan generalisasi dari hasil-hasil penelitian terhadap kasus. Stake (2005,2006) selalu menekanka tentang pentingnya untuk selalu mengeksploasi dan menjelaskan hal-hal penting yang khas yang terdapat didialm kasus. KArena pada dasarnya kasus dipilih karena diperkirakan mengandung kekhususannya sendiri. Sedangkan generalisasi untuk menunjukan posisi hal-hal penting atau kekhususan dari kasus tersebut didalam peta pengetahuan yang sudah terbangun.
C. Perbedaan Studi Kasus dengan Metode Lainnya.
Studi kasus memiliki perbedaan dengan strategi penelitian lainnya seperti metode histori ataupun eksperimen. Adapun perbedaannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.:
Strategi
|
Bentuk pertanyaan penelitian
|
Membutuhkan kontrol terhadap peristiwa
|
Fokus terhadap peristiwa kontemporer
|
Eksperimen Survei
|
Bagaimana, mengapa
|
ya
|
ya
|
Analisis Arsip (mis.dlm.std.ekon)
|
Siapa, apa, dimana, berapa banyak
|
tidak
|
ya
|
Histori
|
Bagaimana, mengapa
|
tidak
|
ya/tidak
|
Studi Kasus
|
Bagaimana, mengapa
|
tidak
|
ya
|