Jumat, 29 Maret 2019

Pembukaan Magister Ilmu Komunikasi STISIPOL CANDRADIMUKA PALEMBANG

          Menginjak usia 51 tahun, STISIPOL Candradimuka Palembang melakukan terobosan baru. Yakni, dengan membuka Program Studi (Prodi) Magister Komunikasi (S2) Ilmu Komunikasi, dengan konsentrasi komunikasi politik dan Corporate & Marketing Communication.
Dalam program studi tersebut, mahasiswa akan menghabiskan waktu perkulihan selama 2 tahun/4semester. Mereka akan mendapatkan 38 SKS selama 2tahun iitu, dengan dibimbing oleh 12 Dosen Pengajar plus 8 Dosen Luar biasa dari berbagai kampus ternama seperti Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Universitas Padjajaran, Universitas Gajah Mada, Universitas Sriwijaya dan Universitas Mercu Buana.
          Sebagai salah satu perguruaan tinggi dengen reuptasi yang sangat baik, Stisipol Candradimuka Palembang menyadari bahwa berkomunikasi adalah kemampuan dasar manusia yang dapat perlu dikembangkan secara struktur.
          Utamanya dalam institusi akademik yang profesional dan berkulitas. Oleh sebab itu, sebagai lembanga pendidikan tinggi yang telah berdiri sejak 52 tahun lalu, Stisipol Candradimuka berkomitmen  untuksenantiasa beradaptasi dan menghadapi tantangan dan perubahan yang ada, terutama terkait dengan pengembangan ilmu komunikasi. Stisipol Candradimuka telah memperolah izin untuk menyelenggarakan program Pascasarjana Megister Ilmu komunikasi dari kemristekdikti, yang mana secara resmi telah diterima melalui lembaga layanan pendidikan tinggi (LLDikti) wilayah II. 
          Perkuliahan gelombang pertama tahun ajaran 2019/2020 dimulai pada september 2019. Sementara gelombang kedua pada Februari 2020. Waktu perkulihan terdiri dari kelas reguler pagi dan sore (setiap rabu dan kamis), serta kelas non reguler (setiap sabtu pagi).
          Menjadi program studi yang unggul serta menghasilkan lulusan yang berkompeten dibidang ilmu komunikasi baik skala nasional maupun internasional ditahun 2028 merupakan visi Stisipol Candradimuka.

Birthday Dosen Cantik & Hit's


Hay guys, kali ini gw mau curhat tentang keseruan kami dikampus nih. ☺☺

            Di Stisipol Candradimuka Palembang, dosen dan mahasiswa tidak ada jarak, dosen ny baik2 bangett dan gaul2 loh guys. Apalagi dosen yang foto bareng kami diatas itu guys baik banget ibu nya, udah cantik, smart, dan baik lagi guys perfect ..❤❤
Momen ini waktu Ibu dosen kami ultah guys,... Jangan tanya umurnya brp ya guys.hhe.
yang penting semangatnya mengalahkan anak muda . ☺☺
             Selamat ulang tahun ibu Sumarni Bayu Anita,S.Sos,M. semoga panjang umur sehat selalu, murah rezekinya dan doa terbaik buat ibu aamiin.





Candradimuka TV Palembang ( C TV)

 Haay guys,  nih gw kasih tau dikampus gw STISIPOL CANDRADIMUKA PALEMBANG mempunyai Studio tv loh, Keren kand Guys .☺☺

            Studio nya bernama Candradimuka Televisi (C TV). C TV, menjadi televisi komunitas pertama diperguruan tinggi dalam wilaya kerja kopertis II. Televisi ini digunakan sebagai sarana pendidikan lingkungan kampus. Para kru terdiri dari mahasiswa yang menempuh pendidikan di Stisipol Candradimuka saat ini. 
            Channel C TV pada 62 UHF dengan daya 300 watt yang menggunakan antena setinggi 50 meter. Jam tayang C TV yang merupakan televisi komunitas selama dua jam, pukul 16.00-18.00 WIB. 

Mahasiswa/Mahasiswi Stisipol Candradimuka, juruasan komunikasi sering menggunakan studio ini untuk  praktek jadi bukan cuma teori saja yang kami dapat tpi kami diajarkan langsung bagaimana sih cara menggunakan kamera, menjadi host, dll. seru kand guys dikampus kamii. Gak cuma studio televisi aja yang ada dikampus kami tapi studio radio jg ada loh guys mantap kand guys..☺☝✌✌



#Candradimukatv
#ilmukomunikasi
by : ani anggraini

Suzuki All New Ertiga Suzuki Sport 2019 Semakin Bangga dan Istimewa


             Suzuki All New Ertiga Sport Launching di Palembang PT. Nusa Sarana Citra Bakti sebagai main dealer Suzuki area Sumatra Selatan melaunching Suzuki All New Ertiga di kota Palembang Pada Hari Minggu di Mall Atrium Palembang Indah Mall. Dengan Perubahan dan fitur terayar menjadikan Suzuki All New Ertiga menjadi pilihan terbaru dikelas Multi Purpose Vehichle (MPV) bagi keluarga millennials.
             Pada Suzuki All New Ertiga terbaru ini ada perubahan Eksterior yang lebih sporty dengan adanya ubahan di bagian depan, seperti desain Grill, headlamp, konsol headlamp, bumper serta penambahan lips spoiler.


                Perbedaan dimensi antara All New Ertiga dan All New Suzuki Ertiga Sport ini hanya panjangnya, selebihnya masi sama. Penambahan aksesoris front under spoiler yang membuat Suzuki Ertiga Sport memiliki dimensi lebih panjang. Penambahan body kit membuat lebih panjang sedikit " Front Under Spoiler menjadikan lebih panjang". 
              All New Ertiga Suzuki Sport dilahirkan dengan tampilan yang lebih sporty, perbedaannya terlihat mulai bagian depan dengan gril honeycomb dan Daytime Running Light (DRL). Kemudian juga dilakukan penmabahan front under spoiler, side under spoiler, rear upper spoiler, dan rear under spoiler sehingga lebih aerodinamis. 
             Ertiga Suzuki Sport kini juga disematkan kamera belakang yang memudahkan saat parkir, ditambah emblem Suzuki Sport mempertegas kesan sporty pada mobil ini.Perbedaan Lainnya dari Suzuki Ertiga ini GX adalah pada bagian interior didalam kabin, didominasi dengan warna hitam. Mulai dari dashboard, jok, installation panel, dan trim door.
            Sedangkan perbedaan pada fitur keseamatan, Suzuki Sport sudah mengaplikasikan Electronic Stability Programme (ESP) dan Hill Hold Control (khusus AT).

          Pada bagian samping, Suzuki Ertiga Sport tidak terlihat banyak perubahan. Ubahan paling terlihat adalah motif velg yang berbeda dari varian GX. Terlihat aksen krom lebih mendominasi namun tetap dengan motif two tone. Ukuran velg tetap mengandalkan diameter 15 inci berprofil ban. 185/65. Ubahan lainnya yang hadir pada Suzuki All New Ertiga Sport 2019 adalah side under spoiler yang khusus. Tepat dibagian belakngnya kembali disematkan emblem Suzuki Sport yang menjadi laver varian tertinggi dari Suzuki.
         Fitur berkendara laiinya yang tidak kalah penting adalah ABS (anti -lock braking system), EBD (electronic brake force distribution) dan kontrol traksi. Seluruh fitur tersebut membuat berkendara semakin aman dan nyaman ketika dalam kecepatan tinggi.Rangka bodi Heartect diklaim bisa meminimalisir benturan dan memberi sensasi berkendara lebih nyaman. Satu fitur yang hadir hanya di varian transmisi otomatis adlah Hill Hold Control (HHC). Fitur ini menahan laju mobil  saat berada ditanjakan atau turunan.

Penelitian Kualitatif Metode Analisis Wacana

A. Definisi Analisis Wacana 

                Analisis wacana adalah sebuah kajian yang meneliti atau menganalisis bahasa yang digunakan secara alamiah, baik dalam bentuk tulis maupun lisan terhadap para pengguna sebagai suatu elemen masyarakat. Kajian terhadap suatu wancana dapat dilakukan secara struktural dengan menghubungkan antara teks dan konteks, serta melihat suatu wacana secara fungsional dengan menganalisis tindakan yang dilakukan seseorang untuk tujuan tertentu untuk memberikan makna kepada partisipan yang terlibat.Data yang digunakan dalam kewacanaan yang meliputi teks tulis yang berupa ragam tulisan, dan teks lisan yang berupa ragam tuturan.

                Analisis Wacana atau Discourse analysis adalah cara atau metode untuk mengkaji wacana atau discourse yang ada atau terkandung dalam pesan-pesan komunikasi baik itu secara tekstual ataupun kontekstual. Analisis wacana berkenaan dengan isi pesan komunikasi yang sebagian diantaranya berupa teks, naskah pidato, transkrip sidang atau perdebataan diform, sidang parlemen artikel atau termuat disurat kabar, buku (essay novel dan roman), serta iklan kampanye pemilu.

B. Jenis-Jenis Analisis Wacana

Analisis wacana dalam kajian komunikasi terbagi menjadi 4 jenis, yakni :

  1. Wacana Respresentasi (discourse of representation) adalah jenis wacana ini bersifat positivistik modernisme. Penelitian terpisah dari objek yang diteliti dan mempersepsi objek serta membuat representasi realitas dalam bentuk pengungkapan bahasa dan tidak bersifat kritikal.
  2. Wacana Pemahaman atau wacana interpretif (discourse of postmodernism) adalah jenis wacana ini bersifat interpretive modernism. Antara peneliti dengan objek atau realitas ang diteliti tidak terpisah. Peneliti menstruktur observasi yang diketahui atau realitas dan tidak bersifat kritikal.
  3. Wacana Keragu-raguan (discourse of suspicion) adalah jenis wacana ini bersifat struktural dan critical modernism. Peneliti mengkonstuksi realitas berdasarkan frame social arrangement dan bersifat kritikal.
  4. Wacana Posmodernisme (discourse of posmodernisme) adalah jenis wacana yang bersifat poststructural dengan menolak segala social arrangement dan bersifat kritikal.

C. Teori Wacana 

  •  Teori Wacana Bakhtinian. Bakhtin dan kawan-kawan cenderung memahami wacana sebagai tuturan, yaitu pertalian antara suara penutur dengan suara orang lain yang terimplikasi dalam tuturan penutur itu. Bakhtin dan kawan-kawan membuat beberapa tipologi wacana sebagai berikut : 
  • Pertama, Wacana Linear , adalah wacana yang memandang wacana lain hanya dalam sebuah garis besar dengan batas-batas eksternal yang jelas dengan meminimalkan individualitas internalnya. Contih dalam wacana ini adalah puisi. Puisi cenderung menenggelamkan aneka suara dalam satu-kesatuan suasana, yaitu suasana penutur. 
  • Kedua, Wacana Piktural, adalah wacana yang dengan tangkas dan halus dapat menerobos wacana lain, baik dalam bentuk komentar maupun ejekan. Seperti contoh wayang. Dalam wayang, dalang dapat melakukan protes terhadap dalang.
  • Ketiga, dalam hal ini Bakhtin dan kawan-kawan membagi wacana dua jenis, yaitu wacana satu-suara dan wacana suara-ganda meliputi stilisasi,skaz,parodi dan polemik terselubung.

D. Kelebihan Analisis Wacana
             Analisis wacana dapat diterapkan pada setiap situasi dan setiap subjek. Perspektif baru yang disediakan oleh analisis wacana memungkinkan pertumbuhan pribadi tingkat tinggi pemenuhan kreatif dan dapat membimbing seseorang untuk dapat berfikir kritis. Data yang ada dapat direkonstruksi untuk mengembangkan kerangka yang sudah ada sebelumnya. Tidak ada teknologi atau dana yang diperlukan tetapi analisis wacana dapat mengakibatkan perubahan mendasar dalam praktek-praktek lembaga, profesi, dan masyarakat secara keseluruhan.

By : ani anggraini❤☺☺☺

Senin, 25 Maret 2019

Penelitian Kualitatif Metode Studi Kasus

A. Pengertian Studi Kasus

Studi kasus adalah merupakan salah satu jenis strategi dalam penelitian kualitatif. Donald Ary mengatakan dalam bukunya "Introduction to Research in Education Eight Edition" bahwa a case study is a qualitative examination of single individual, group, event, or institution. Menurut John W. Creswell : studi kasus merupakan strategi penelitian di mana didalamnya peneliti menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, dan peneliti mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah ditentukan.
Lisa M. Given dalam bukunya "The Sage Encyclopedia of Qualitative Research Methods" mengungkapkan bahwa " A case study is a research approach in which one or a few instances of a phenomenon are studied in depth."  Penelitian studi kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan secra intensif terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu. Ditinjau dari wilayahnya , maka penelitian kasus hanya meliputi daerah atau subyek yang sangat sempit. Tetapi ditinjau dari sifat penelitian, penelitian kasus hanya meliputi daeu subyek yang sangat sempit. Tetapi ditinjau dari sifat penelitian, penelitian kasus lebih mendalam. Studi kasus pada intinya adalah meneliti kehidupan satu atau beberapa komunitas,organisasi atau perorangan yang dijadikan unit analisis, dengan menggunakan pendekatan kulitatif.
B. Jenis-jenis Studi kasus
a. studi kasus kesejarahan mengenai organisasi, dipusatkan pada perhatian organisasi tertentu dan dalam kurun waktu tertentu, dengan menelusuri perkembangan organisasinya. studi ini sering kurang memungkinkan untuk diselenggarakan, karena sumbernya kurang mencakupi untuk dikerjakan secara minimal.
b. studi kasus observasi, mengutamakan teknik pengumpulan datanya melalui observasi peran serta atau pelibatan (participant observation), sedangkan fokus studinya pada suatu organisasi tertentu. Bagian-bagian organisasi yang menjadi fokus studinya antara lain: (a). Suatu tempat tertentu di dalam sekolah, (b).satu kelompok siswa. (c). kegiatan sekolah.
c. studi kasus sejarah hidup, yang mencoba mewawancarai satu orang dengan maksud mengumpulkan narasi orang pertama dengan kepemilikan sejarah yang khas. Wawancara sejarah hidup biasanya mengungkap konsep karier, pengabdian hidup seseorang, dan lahir hingga sekarang. masa remaja, sekolah. topik persahabatan dan topik tertentu lainnya.
d.  studi kasus kemasyarakatan, merupakan studi tentang kemasyarakatan (community study) yang dipustkan pada suatu lingkungan tetangga atau masyarakat sekitar (komunitas), bukannya pada satu organisasi tertentu bagaimana studi kasus organisasi dan studi kasus observasi.
e. studi kasus analisis situasi, jenis studi kasus ini mencoba menganalisis situasi terhadap peristiwa atau kejadian tertentu. Misalnya terjadinya pengeluaran siswa pada sekolah tertentu,maka haruslah dipelajari dari sudut pandang semua pihak yang terkait,mulai dari siswa itu sendiri, teman-temannya, orang tuanya, kepala sekolah, guru dan mungkin tokoh kunci lainnya.
f. Mikroethografi, merupakan jenis studi kasus yang dilakukan pada unit organisasi yang sangat kecil, seperti suatu bagian sebuah ruangan kelas atau suatu kegiatan organisasi yang sangat spesifik pada anak-anak yang sedang belajr menggambar.

C. Proses Penelitian Studi Kasus
1. Menentukan dengan membatasi kasus
 Tahapan ini adalah upaya untuk memahami kasus, atau dengan kata lain membangun konsep tentang objek penelitian yang diposisikan sebagai kasus. Dengan mengetahui dan memahami kasus yang akan diteliti, peneliti tidak akan salah atau tersesat didalam menentukan studi kasus penelitiannya. Pada proposal penelitian, bentuknya adalah latar belakang penelitian.
2. Memiliki fenomena tema atau isu penelitian.
Pada tahapan ini, peneliti membangun pertanyaan penelitian berdasarkan konsep kasus yang diketahuinya dan latar belakang keinginannya untuk meneliti. Pertanyaan peneliti dibangun dengan sudah mengandung fenomena, tema atau isu penelitian yang dituju didalam proses pelaksanaan penelitian.
3.Memiliki bentuk-bentuk data yang akan dicari dan dikumpulkan.
Data dan bentuk data dibutuhkan untuk mengembangkan isu didalam penelitian. Penentuan data yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik kasus yang diteliti. Pada umumnya bentuk pengumpulan datanya adalah wawancara baik indivindu maupun kelompok, pengamatan lapangan, peninggalan atau artefak, dokumen.
4. Melakukan kajian triangulasi terhadap kunci-kunci pengamatan lapangan, dan dasar-dasar untuk melakuakan interpretasi terhadap data. Tujuannya adalah agar data yang diperoleh adalah benar, tepat dan akurat.
5. Menentukan interpretasi-interpretasi alternatif untuk diteliti.
Alternatif interpretasi dibutuhkan untuk menentukan interpretasi yang sesuai dengan kondisi dan keadaan kasus yang dimaksud dan tujuan peneliti.
6. Membangun dan menentukan hal-hal penting dan melakukan generalisasi dari hasil-hasil penelitian terhadap kasus. Stake (2005,2006) selalu menekanka tentang pentingnya untuk selalu mengeksploasi dan menjelaskan hal-hal penting yang khas yang terdapat didialm kasus. KArena pada dasarnya kasus dipilih karena diperkirakan mengandung kekhususannya sendiri. Sedangkan generalisasi untuk menunjukan posisi hal-hal penting atau kekhususan dari kasus tersebut didalam peta pengetahuan yang sudah terbangun.

C. Perbedaan Studi Kasus dengan Metode Lainnya.
 Studi kasus memiliki perbedaan dengan strategi penelitian lainnya seperti metode histori ataupun eksperimen. Adapun perbedaannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.:

Strategi
Bentuk pertanyaan penelitian
Membutuhkan kontrol terhadap peristiwa
Fokus terhadap peristiwa kontemporer
Eksperimen Survei
Bagaimana, mengapa
ya
ya
Analisis Arsip (mis.dlm.std.ekon)
Siapa, apa, dimana, berapa banyak
tidak
ya
Histori
Bagaimana, mengapa
tidak
ya/tidak
Studi Kasus
Bagaimana, mengapa
tidak
ya





Senin, 18 Maret 2019

Metode Penelitian Kualitatif

A. Definisi Penelitian Kualitatif
               Penelitian Kualitatif  adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah, dimana peneliti merupakan instrumen kunci (Sugiyono,2005).
               Menurut Moleong (2005:6), Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang diaalami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,persepsi, motivasi tindakan,dll secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

B. Tujuan Penelitian Kualitatif
              Tujuan kualitatif adalah untuk menjelaskan suatu fenomena dengan sedalam-dalamnya dengan cara pengumpulan data yang sedalam-dalamnya pula, yang menunjukan pentingnya kedalam dan detail suatu data yang diteliti.

C. Karakteristik Penelitian Kualitatif
Karakteristik penelitian menurut (Sujana dan Ibrahim,2001 : 6-7; Suharsimi Arikunto, 2002: 11-12 ;Moleong, 2005 : 8-11 ; Johnson,2005 dan Kasiram,2008 :154-155).

  1. Menggunakan Pola berpikir induktif (empiris-rasional atau bottom-up).
  2. Perspetif emic/partisipan sangat diutamakan dan dihargai tinggi.
  3. Penelitian jenis kualitatif tidak menggunakan rancangan penelitian yang baku.
  4. Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk memahami, mencari makna di balik data, untuk menemukan kebenaran, baik kebenaran empiris sensual, empiris logis, dan empiris logis.
  5. Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, sumber data yang dibutuhkan dan alat pengumpulan data bisa berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan.
  6. Pengumpulan data dilakukan atas dasar prinsip fenomenologis, yaitu dengan memahami secra mendalam gejala atau fenomena yang dihadapi.
  7. Peneliti berfungsi pula sebagai alat pengumpulan data sehingga keberadaannya tidak terpisah dengan apa yang diteliti.
  8. Analisis data dapat dilakukan selama penelitian sedang dan telah berlangsung.
  9. Hasil penelitian berupa deskripsi dan interpretasi dalam konteks waktu serta situasi tertentu.
  10. Penelitian jenis kualitatif disebut juga penelitian alamiah atau inquiri naturalistik.

Minggu, 17 Maret 2019

Penelitian Kualitatif Pendekatan Grounded Theory

A. LATAR BELAKANG MASALAH
Grounded theory atau teori dasar merupakan salah satu model pendekatan penelitian kualitatif yang sedang berkembang sangat pesat beberapa tahun terakhir ini, baik dari sisi kuantitas maupun bidang studi  yang menggunakannya, dari yang semula di bidang sosiologi saja sekarang sudah berkembang ke bidang-bidang lain, seperti pendidikan, ekonomi, antropologi, psikologi, bahasa, komunikasi, politik, sejarah, agama dan sebagainya. Penelitian jenis ini (grounded) dikembangkan pada tahun 1967 oleh Barney G. Glaser dan Anselm L. Strauss dengan diterbitkannya buku berjudul The Discovery of Grounded Theory. Tetapi di Indonesia mulai dikenal sekitar tahun 1970.  Kehadirannya menghebohkan para ahli penelitian kualitatif  sebelumnya yang selalu berangkat dari teori untuk menghasilkan teori baru. Teori dipakai sebagai alat untuk memahami gejala atau fenomena hingga data yang diperoleh. Asumsinya, tanpa teori sebagai sebuah perspektif, peneliti tidak akan mampu memahami gejala untuk memperoleh makna (meaning), sehingga bisa jadi gejala yang penting  pun untuk menjawab masalah penelitian terlewatkan  begitu saja karena peneliti  memiliki kelemahan atau kekurangan wawasan mengenai tema yang diteliti, baik  secara teoretik atau yang disebut sebagai perspektif teoretik maupun wawasan empirik yang diperoleh dari pelacakan studi atau penelitian sebelumnya. 
B. Pengertian Grounded Theory
Grounded Theory merupakan metodologi penelitian kualitatif yang berakar pada kontruktivisme, atau paradigma keilmuan yang mencoba mengkontuksi atau merekontruksi teori atas suatu fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan pada data empirik. Kontruksi atau rekontruki teori itu diperoleh melalui analisis induktif atas seperangkat data emik berbentuk korpus yang diperoleh berdasarkan pengamatan lapangan. Hal ini didukung Borgatti (1990) dengan menjelaskan bahwa frasa "grounded theory", nama yang diberikan kepada grounded theory, merujuk pada "theory that is developed inductively from a corpus of data". Data-data yang dianalisis merupakan emik karena data-data itu diperoleh berdasarkan penuturan, tindakan dan pengalaman para partisipan. Data-Data itu kemudian diindentifikasi,diberikode, dikategorikan dan secara konstan dibandingkan satu dengan yang lain.  at sesuai dengan fenomena yang diteliti (atau dijadikan sebagai sumber data). dengan kata lain, ide pokok pendekatan grounded theory adalah analisis kulitatif data lapangan yang dilakukan dengan membaca seperangkat teks (catatan lapangan, transkrip wawancara, atau dokumen-dokumen yang relevan) secara seksama (bila perlu berulang-ulang) untuk menemukan konsep-konsep atau kategori-kategori dan hubungan anatar konsep maupun kategori tersebut.
tujuan penelitian grounded theory adalah merekonstruksi teori-teori yang digunakan untuk memahami fenomena. Elliott dan Lazenbatt (2005) mengatakan : " With its origins in sociology, grounded theory emphasises the importance of developing an understanding of human behaviour through a process of discovery and induction rather than from the more traditional quantitative research process of hypothesi testing and deduction". oleh karena itu grounded theory digunakan dalam rangka menjelaskan fenomena, proses atau merumuskan teori yang umum tentang sebuah fenomena yang tidak bisa dijelaskan dengan teori yang ada. Creswell (2008:432) mengatakan bahwa grounded theory sangat sesuai digunakan untuk meneliti proses pengembangan kemampuan menulis dikalangan siswa atau proses pengembangan karir dikalangan wanita Amerika-Afrika dan Kaukasia yang berpotensi tinggi.
Ciri-ciri utama penelitian Grounded Theory
 Menurut Creswell (2008:440), enam karakteristik berikut merupakan elemen-elemen yang terdapat dalam berbagai pendekatan grounded theory, termasuk desain sistematik 'emerging' dan 'konstruktivis'.
1. Pendekatan Proses
2. Penyampelan Teoritik
3. Analisis Data Perbandingan Konstan
 




4. Kategori Inti
5.Perumusan Teori
6.Penulisan Memo

 



Tahapan Pelaksanaan Penelitan Grounded Theory
Penelitian Grounded Theory diawali dengan pemusatan perhatian pada suatu wilayah kajian dan diikuti oleh pengumpulan data dari berbagai sumber dengan menggunakan berbagai teknik, khususnya wawancara dan obserrvasi lapangan (field observation). Setelah terhimpun, data-data tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik 'coding' dan prosedur penyampelan teoritis. Tahap berikutnya adalah menyusun teori (yang menjelaskan fenomena yang diteliti) dengan menggunakan teknik interpretasi. Pada tahap akhir, hasil penelitian disusun secara sistematis. Selaras dengan itu, Creswell (2008: 432) menjelaskan Grounded theory dilakukan melalui sebuah prosedur penjaringan data yang sistematis, pengidentifikasian kategori-kategori (tema-tema), penghubungan kategori-kategori tersebut, dan pembentukan teori yang menjelaskan proses tersebut. Dengan demikian teori-teori yang dihasilkan merupakan teori ‘proses’ yang menjelaskan fenomena (tahapan-tahapan proses, tindakan, atau interaksi yang terjadi di kancah penelitian selama penelitian terjadi).
Gambaran di atas hanyalah gambaran prosedur secara umum, sedangkan prosedur yang spesifik sulit digambarkan mengingat bahwa penelitian Grounded theory diaplikasikan dalam berbagai disiplin ilmu. Selain itu, terdapat paling tidak tiga desain yang lazim digunakan cukup beragam, dengan disain yang teratur (sistematik dan emerging) maupun fleksibel (konstruktivis).


Contoh Riset Grounded Theory


 Judul penelitian grounded theory dipaparkan di sini sekadar sebagai contoh saja. Pembaca dapat mencari inspirasi dengan cara membaca judul penelitian berikut atau di luar sana tetapi tentu saja dilarang untuk mengcopy-paste karena telah dipublikasikan. Berikut judul riset grounded theory terpilih:
Multikulturalisme Dalam Game Online 
(Studi Kasus Tentang Identitas dan Budaya Popular pada Pengguna Media Game Online "Royal story" diFacebook)
Oleh : Sumarni Bayu Anita,S.Sos,M.A
  Penelitian ini menganalisis multikulturalisme dalam game online dengan mengambil studi kasus tentang identitas dan budaya popular pada pengguna media game online "Royal Story" di Facebook yang saat ini sudah dilike oleh 1.256.170 pengguna facebook sejak diluncurkan pertama kali per 18 januari 2013.Kaitan antara budaya popular game online dan identitas para penggunaya ini diteliti berdasarkan teori multikulturalisme kritis yang berasal dari buku budaya media cultural studies, identitas, dan politik : antara modern dan postmodern karya Douglas Kallner 2010, bab 3. Penelitian ini menggunakan pendekatan kulitatif dengan asumsi-asumsi pandangan dunia filosofinya adalah konstruktivisme,strategi penelitian yanng berhubungan dengan asumsi-asumsi tersebut deskriptif, dan metode-metode atau prosedur-prosedur spesifik yang dapat menerjemahkan strategi tersebut kedalam praktik nyatanya adalah observasi terlibat sebagai pengguna media game online "Royal Story" dan analisis kritis

Pembukaan Magister Ilmu Komunikasi STISIPOL CANDRADIMUKA PALEMBANG

          Menginjak usia 51 tahun, STISIPOL Candradimuka Palembang melakukan terobosan baru. Yakni, dengan membuka Program Studi (Prodi) ...